Kilas Balik! Season 3
Postingan yang di repost kali ini berisi tentang
sebuah surat yang dituliskan seorang anak kepada ayahnya :) Dan, surat ini gue
dulunya gue kutip dari punya tetangga juga
kok. Tapi karena menginspirasi, apa salahnya gue share buat semua yang baca
disini juga :D
*FYI, postingan ini pertama gue bikin di 23
Desember 2010.. di blog lama.. yang ceritanya ada disini.
****
Di suatu pagi yang cerah, tapi ngga seperti hati
seorang ayah yang memeriksa kamar puteri yang terlihat sangat
rapi..(tumben, batin ayahnya) dan menemukan sepucuk surat di atas tempat tidur
dengan amplop bertuliskan “Untuk Ayahanda Tercinta”..dengan penuh was-was dan
tangan gemetar, sang ayah membuka amplop dan membaca isi suratnya.
Dengan perlahan dan penuh seksama sang ayah
mulai membaca…
Ayah tercinta,
Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan sangat menyesal. Saat ayah membaca surat ini, aku telah pergi meninggalkan rumah.
Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan sangat menyesal. Saat ayah membaca surat ini, aku telah pergi meninggalkan rumah.
Aku pergi bersama kekasihku, dia cowok yang
baik. setelah bertemu dia, ayah juga pasti akan setuju meski dengan tatto2 dan
piercing yang melekat ditubuhnya, juga dengan motor bututnya serta rambut
gondrongnya.
Dia sudah cukup dewasa meskipun belum begitu tua
(aku pikir jaman sekarang 42 tahun tidaklah terlalu tua).
Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dia ayah
dari anak di kandunganku saat ini. Dia memintaku untuk membiarkan anak ini
lahir dan kita akan membesarkannya bersama.
Kami akan tinggal berpindah-pindah, dia punya
bisnis perdagangan extacy yang sangat luas, dia juga telah meyakinkanku bahwa
marijuana itu tidak begitu buruk. Kami akan tinggal bersama sampai maut
memisahkan kami. Para ahli pengobatan pasti akan menemukan obat untuk AIDS jadi
dia bisa segera sembuh. Aku tahu dia juga punya cewek lain tapi aku percaya dia
akan setia padaku dengan cara yang berbeda.
Ayah.. jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah
15 tahun sekarang, aku bisa menjaga diriku. Salam sayang untuk kalian semua.
Oh iya, berikan bonekaku untuk adik, dia sangat
menginginkannya
Sang Ayah wajahnya merah padam,dengan perasaan
campur aduk..ada marah..emosi..tapi kekawatiran dan penyesalan jg terlihat dari
sorot matanya.
Ternyata masih ada lembar kedua yg belum
terbaca.
Nb :
Ayah.. tidak ada satupun dari yang aku tulis diatas itu benar, aku hanya ingin menunjukkan bahwa masih ada ribuan hal yg lebih mengerikan daripada nilai rapotku yg banyak angka merahnya itu…
Kalau ayah sudah menandatangani rapotku diatas meja, panggil aku ya…
Aku ada di tetangga sebelah.
Ayah.. tidak ada satupun dari yang aku tulis diatas itu benar, aku hanya ingin menunjukkan bahwa masih ada ribuan hal yg lebih mengerikan daripada nilai rapotku yg banyak angka merahnya itu…
Kalau ayah sudah menandatangani rapotku diatas meja, panggil aku ya…
Aku ada di tetangga sebelah.
Tidak seperti kebanyakan ayah yang sedih melihat
rapor anaknya yang buruk, hati ayah justru berbunga-bunga karena ia tidak
kehilangan anaknya. Memang kali ini, keterlaluan sekali becanda anak gadisnya!
****
Apa sih pelajaran yang bisa kita petik dari
cerita ini?
Kisah diatas mengajarkan kita tentang seni
bersyukur dan seni berkomunikasi dengan diri.
Bersyukurlah buat semua kesulitan yang kita
terima, karena semua kesulitan yang kita hadapi merupakan langkap pendewasaan
bagi kita.. Dan itulah tantangan hidup! Bersyukurlah,
kesulitan yang kita hadapi mungkin tak sebesar yang dialami orang lain.
Sehingga kita dapat menghindari diri dari stres dan kegalauan
yang berkepanjangan.
Orang yang tidak bersyukur biasanya FOKUS PADA YANG TIDAK DIPUNYAI, sedangkan ORANG BERSYUKUR FOKUS PADA YANG DIMILIKI.
Mungkin, yang dilakukan si gadis pada
ayahnya memang agak keterlaluan, tapi itulah gambaran dramatis tentang
bagaimana bisa membuat diri kita bersyukur apa adanya.
Daaan..
Sudahkan kamu bersyukur hari ini? :)
Speechless ><
BalasHapus>.<
Hapusayo tobat2 minta maaf sm ayahnya :D
pertama saya menebak-nebak, wah ini kisah nyata bukan ya, mengerikan sekali. 15 tahun gitu >,<
BalasHapustapi setelah baca halaman keduanya jadi ada sebuah pencerah hihihi ^^
:D kalau ternyata kisah nyata mgkin ayahya udah stress kali ya ><
HapusPrefect...... VV
BalasHapusthanks :D
Hapus